BELUM pupus dari ingatan kita saat mantan Presiden Amerika Serikat, George W Bush berkunjung ke Irak, dilempar sepatu oleh salah seorang wartawan negeri seribu malam yang hanya tinggal kenangan Irak itu bernama Muntazar Al-Zaidi, saat Konfrensi Pers di kota Bagdad, beberapa waktu lalu.
Mungkin kalau wartawan Indonesia berlaku demikian entah apalah jadinya, sedangkan mau konfirmasi seputar berita kontrol saja masih banyak pejabat mencak-mencak bahkan mengancam wartawan. Monumen sepatu yang dibuat sebagai penghormatan bagi wartawan Irak, dipindahkan sehari setelah dipamerkan di Yayasan Yatim Piatu kota Tikrit. Demikian disampaikan para pejabat Tikrit kepada CNN, Sabtu kemarin.
Dengan dibantu anak-anak di yayasan tersebut, pemahat Laith al-Amiri membuat replika sepatu raksasa berwarna cokelat. Namun para pejabat dari Provinsi Salaheddin mengatakan, monumen tersebut dipindahkan setelah adanya permintaan dari pemerintah pusat Irak.
Setelah adanya permintaan itu, polisi Irak mendatangi lokasi monumen tersebut untuk memastikan monumen sepatu itu dipindahkan.
"Kami tidak akan membiarkan seseorang menggunakan fasilitas dan gedung-gedung pemerintah untuk motif politik," kata Abdullah Jabara, Wakil Gubernur Salaheddin.
Monumen sepatu tersebut terbuat dari fiberglass dan dilapisi tembaga. Keseluruhan monumen memiliki tinggi 3,5 meter. Panjang sepatu 2,5 meter dan lebarnya 1,5 meter.
Menurut direktur yayasan yatim piatu Faten Abdulqader al-Naseri, anak-anak yatim piatu membantu pemahat membangun monumen senilai US$ 5.000 itu dalam waktu 15 hari. "Anak-anak yatim yang membantu pemahat dalam membangun monumen ini merupakan korban-korban perang Bush," cetus al-Naseri. Belum mendapat keterangan akan dipindahkan kemana monumen sepatu itu. (net/dn/ap/*****)
Kamis, Februari 05, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk memberikan komentar. pada profile pilih anymous