Kamis, Februari 05, 2009

Dialog

Ingin Jadi Pemimpin KKN Prosedural
Oleh : M.Akbar Tamara

MENJADI seorang pemimpin baik itu dalam tatanan birokrasi maupun swasta menjadi keinginan bagi kebanyakan orang, apalagi pada saat ini. Banyak keuntungan yang akan diraih, dari perlakuan istimewa sampai dengan materi.
Dimalam yang saat itu, diguyur hujan gerimis. Beberapa kru "Agung Post" terlibat obrolan, seperti halnya program bukan empat mata yang ditayangkan Trans7. Serius, Santai, Canda dan Tawa (SSCW) menyelimuti obrolan singkat di Mabes "Agung Post".
Ical wartawan junior "Agung Post" yang sering menulis rubrik lorong, renungan, dan obrolan ini. Mempunyai keinginan jadi pemimpin dan pingin sejahterakan masyarakat kecil yang sering disebut wong cilik.
"Aku ni nak jadi pimpinan, setuju dak kiro-kiro kamu tu," tuturnya sembari berdiri.
Setuju.....!!!!! jawab Henri, Ujanx, Linda, dan Wirda.
Kalau dipercaya jadi pemimpin wong cilik akan jadi program prioritas aku. "Dak cak sekarang ini, wong cilik semakin sengsaro sedangkan wong beduit semakin jayo," Ungkap Ical yang hoby dengar lagu Rhoma Irama.
"Ai Cal cak nyo tulus nian kau tuh," celetuk Hendri bagian serba bisa di "Agung Post". Yang berbeda pendapat dengan Ical.
"Kalu aku jadi pemimpin, pokok nyo yang jadi TIM Sukses aku sukses, tiap tahun ada paket lah dio., dan keluargo aku harus jadi pejabat galo, pendek kato tu KKN tapi prosedur tetap kito jalanke. Main cantiek lah," ujarnya yang galak membandingkan antara pemimpin satu dengan yang lainya.
" Ai Bahaya, kalau kau jadi pemimpin. Masih gunakan teori lama cak nyo," celetuk Wirda dan Linda saat bersamaan.
Walau hujan gerimis sudah mulai redah, tapi malam kian larut membuat obralan SSCW juga harus berhenti. Yang pada intinya obrolan ini meningatkan kembali pada saat pemilihan nanti baik itu pemilu legislatif maupun pemilu presiden nanti. Jangan salah pilih dan sebalik bagi pemimpin hendak mempunyai program baik untuk rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk memberikan komentar. pada profile pilih anymous