Muaraenim, Agung Post
Ribuan warga Semende yang berada di 37 Desa, tersebar di 3 Kecamatan, masing-masing Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT), Semende Darat Laut (SDL) dan Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU), Kabupaten Muaraenim, mengeluh lambannya pendistribusian konversi minyak tanah (mitan) ke gas LPG 3 kg yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat.
Pasalnya hampir satu bulan terakhir, belum ada kepastian kelengkapan kompor dan selang regulator gas yang akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat dan ironisnya jatah mitan untuk wilayah di tiga Kecamatan ini sudah dikurangi, sehingga menyulitkan warga untuk memasak.
Menurut Minhar (55) salah seorang tokoh adat masyarakat Semende kepada Agung Post, semenjak adanya program konversi mitan ke LPG 3 kg tersebut, pasokan minyak tanah ke Semende dan Muaraenim pada umumnya sudah mulai dikurangi oleh Pertamina. Dan semenjak itu juga, warganya mulai mendapat pembagian gas LPG 3 kg dari pemerintah.
Namun sayangnya, sudah hampir sebulan ini, pihaknya hanya mendapatkan tabung gas LPG 3 kg saja, sedangkan peralatan lainnya seperti kompor, selang dan regulatornya belum dapat sehingga sampai saat ini LPG tersebut belum bisa digunakan untuk memasak sehari-hari.
Ironisnya, LPG belum bisa digunakan, tapi minyak tanah sudah keburu di kurangi pasokannya, sehingga sering terjadi kelangkaan. Kalaupun ada harga minyaknya sangat tinggi dari Rp 8 ribu hingga Rp 12 ribu/liter tergantung jarak transportasinya. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan kepada pihak-pihak terkait untuk secepatnya melengkapi kekurangan tersebut atau berikan solusi lain sehingga warga tidak kesulitan untuk memasak.
Sementara itu Kadisperindag Muaraenim yang dihubungi melalui Kasubdin Perdagangan, Fahmi, membenarkan adanya keluhan warga di 3 Kecamatan diwilayah Semende tersebut.
Disperindag yang mendapat laporan dari Kades dan para Camat menyangkut belum adanya gas LPG telah menghubungi pihak distributor yaitu PT Surveyor Indonesia (SI) sebagai penaggungjawabnya. Menurut PT SI, keterlambatan tersebut bukan dari mereka tetapi memang dari pihak PT Pertaminanya. Kelangkaan tersebut bukan di Semende saja, tetapi di daerah lain juga.
Sales Presentatif UPMS II Pertamina Palembang, Hendra Arif ketika di konfirmasi e membenarkan jika adanya kekosongan penga,daan kompor dan selang regulatornya. Kekosongan tersebut bukan dari Pertamina Palembang tetapi memang dari pusatnya masih ada hambatan.
Mudah-mudahan dalam satu bulan kedepan kekurangan tersebut sudah bisa dipenuhi. Mengenai masalah kekurangan pasokan minyak tanah, pihaknya akan melakukan operasi pasar tetapi tentu melalui Disperindag setempat sebagai perpajangan Pemerintah sehingga sampai ke sasaran. (Sin)
Ribuan warga Semende yang berada di 37 Desa, tersebar di 3 Kecamatan, masing-masing Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT), Semende Darat Laut (SDL) dan Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU), Kabupaten Muaraenim, mengeluh lambannya pendistribusian konversi minyak tanah (mitan) ke gas LPG 3 kg yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat.
Pasalnya hampir satu bulan terakhir, belum ada kepastian kelengkapan kompor dan selang regulator gas yang akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat dan ironisnya jatah mitan untuk wilayah di tiga Kecamatan ini sudah dikurangi, sehingga menyulitkan warga untuk memasak.
Menurut Minhar (55) salah seorang tokoh adat masyarakat Semende kepada Agung Post, semenjak adanya program konversi mitan ke LPG 3 kg tersebut, pasokan minyak tanah ke Semende dan Muaraenim pada umumnya sudah mulai dikurangi oleh Pertamina. Dan semenjak itu juga, warganya mulai mendapat pembagian gas LPG 3 kg dari pemerintah.
Namun sayangnya, sudah hampir sebulan ini, pihaknya hanya mendapatkan tabung gas LPG 3 kg saja, sedangkan peralatan lainnya seperti kompor, selang dan regulatornya belum dapat sehingga sampai saat ini LPG tersebut belum bisa digunakan untuk memasak sehari-hari.
Ironisnya, LPG belum bisa digunakan, tapi minyak tanah sudah keburu di kurangi pasokannya, sehingga sering terjadi kelangkaan. Kalaupun ada harga minyaknya sangat tinggi dari Rp 8 ribu hingga Rp 12 ribu/liter tergantung jarak transportasinya. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan kepada pihak-pihak terkait untuk secepatnya melengkapi kekurangan tersebut atau berikan solusi lain sehingga warga tidak kesulitan untuk memasak.
Sementara itu Kadisperindag Muaraenim yang dihubungi melalui Kasubdin Perdagangan, Fahmi, membenarkan adanya keluhan warga di 3 Kecamatan diwilayah Semende tersebut.
Disperindag yang mendapat laporan dari Kades dan para Camat menyangkut belum adanya gas LPG telah menghubungi pihak distributor yaitu PT Surveyor Indonesia (SI) sebagai penaggungjawabnya. Menurut PT SI, keterlambatan tersebut bukan dari mereka tetapi memang dari pihak PT Pertaminanya. Kelangkaan tersebut bukan di Semende saja, tetapi di daerah lain juga.
Sales Presentatif UPMS II Pertamina Palembang, Hendra Arif ketika di konfirmasi e membenarkan jika adanya kekosongan penga,daan kompor dan selang regulatornya. Kekosongan tersebut bukan dari Pertamina Palembang tetapi memang dari pusatnya masih ada hambatan.
Mudah-mudahan dalam satu bulan kedepan kekurangan tersebut sudah bisa dipenuhi. Mengenai masalah kekurangan pasokan minyak tanah, pihaknya akan melakukan operasi pasar tetapi tentu melalui Disperindag setempat sebagai perpajangan Pemerintah sehingga sampai ke sasaran. (Sin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk memberikan komentar. pada profile pilih anymous