Jumat, Februari 06, 2009

Pengalaman Haji




Masjidil Haram Memang Menakjubkan

MASIH terngiang di hati dan terbayang dipelupuk mata, betapa besar dan indahnya Masjiddil Haram Mekkah, serta kecanggihan sound sistemnya. Apalagi ketika masuk kedalam rumah Allah ini kita akan melihat langsung apa yang selama ini menjadi bayangan saat sholat, yaitu Baitullah atau Ka'bah yang merupakan kiblat umat islam. Sebuah banguan persegi empat dan dikelilingi oleh puluhan juta kaum muslimin mulimah dari seluruh penjuru dunia. Rasanya kalau saja kota Mekkah ini bisa ditempuh dengan jalan darat mungkin siapapun umat islam dibumi pertiwi indonesia ini akan tancap Gas pergi sholat kesana. Allah hu Akbar, subhanallah, Relief-relief yang menghias dinding disetiap jengkal Masjidil Haram ini rasanya tiada banding dan tiada tanding disamping memang indah juga menambah kenyamanan yang membuat khusuknya beribadah disana, tutur hm sayrifuddin basrie mengenang.
Satu hal yang sangat menarik dan menakjubkan, tambah pak haji pimpinan "Agung Post" ini, sepadat apapun manusia sholat didalam Masjidil Haram itu, pasti bisa rukuk dan sujud dengan sempurna. Ada satu pengalaman, tuturnya, ketika itu shap sudah sangat berdempetan baik dari, kiri- kanan, depan- belakang saya, tahu-tahu saat mengangkat takbir ada seorang jemaah berbadan tinggi besar masuk bediri didepan saya, secara kasat mata dan akal pikiran dipastikan saya tidak bisa rukuk dan sujud. Tapi, apa yang terjadi saya dan jemaah lainnya santai saja bisa melaksanakan sholat dengan sempurna. Allah hu Akbar, Subhanallah. Menurut cerita salah seorang ustazd, karena kelebihan dan kebesaran Allah SWt yaitu sepadat dan berjubel bagaimanapun jemaah di Masjidil Haram Insya Allah bisa sholat didalam Rumah Allah itu. Hanya saja tergantung nyali kita, bila sudah melihat kerumunan manusia yang berjuta-juta itu sanggup atau tidak kita masuk kesana, disitulah guna akal pikiran yang lebih untuk kita dari Allah SWT. Tapi, apapun yang kita kerjakan dalam kerangka ibadah harus lilla hi ta'allah, yakin dan haqqul yaqin, Allah maha pengasih dan penyayang. Semuanya bisa terjadi atas kehendak Allah swt, tegas hm syarifuddin basrie mengkahiri kisah perjalanan hajinya. (uj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk memberikan komentar. pada profile pilih anymous