Sabtu, Februari 07, 2009

Caram Seguguk OI

Diknas OI TA 2009/2010 Terapkan Wajib Belajar MD

Inderalaya, Agung Post
Dalam upaya memperkokoh benteng moral tunas bangsa dan peningkatan mutu serta kualitas pendidikan, maka Kabupaten Ogan Ilir berkoordinasi dengan Diknas OI terhitung mulai tahun ajaran 2009/2010, terapkan wajib belajar Madrasah Diniyah (MD) diluar jam formal bagi seluruh Sekolah Dasar (SD) tersebar di OI.
Ketika pembukaan Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) di Kecamatan Payaraman belum lama ini Bupati OI, Ir H Mawardi Yahya menjelaskan, betapa pentingnya Madrasah Diniyah atau pendidikan menjurus kearah agama, dalam pembinaan moral tunas bangsa. Maka itu pembekalan ditanamkan sejak dini pada anak bangsa, tuturnya.
Sementara Ketua DPD BKPRM OI, Sudiati mengatakan, kabupaten OI telah membentuk sebuah Tim Formatur Pelaksana Madrasah Diniyah tersebut, dengan melibatkan pihak-pihak terkait termasuk diantaranya BKPRMI OI.
"Hal ini menunjukan keseriusan Pemkab OI, dalam memperkokoh benteng moral generasinya serta dalam mewujudkan Kab OI Kota Santri," ujarnya. Ketika di singgung berkaitan dengan gejolak yang akan terjadi jika Madrasah Diniyah diwajibkan, akan memangkas santri TK/TPA. Mendengar itu Sudiati menjelaskan,santri TK/TPA merupakan anak-anak berusia antara 6-12 tahun atau siswa SD mulai kelas 1-6, namun dengan adanya Madrasaah Diniyah, hal tersebut bukanlah menjadi kendala, dalam arti kata TK/TPA dan Madrasah Diniyah akan berjalan berdampingan dengan pengaturan jadwal sedemikian rupa, hingga menjadikan keduanya sebagai benteng moral berlapis ganda di Kab OI ini.
Untuk tenaga pengajar di samping guru di SD yang bersangkutan juga direkrut dari tokoh agama dan para asatidz BKPRMI OI, tambah Sudiati. Untuk honor tenaga pengajar Madrasah Diniyah, insya Allah di angggarkan oleh Pemkab OI sebesar Rp250ribu/bulan per-tenaga pengajar, terangnya.
Berkaitan diwajibkaannya Madrasah Diniyah di seluruh SD tersebar di Kabupatn OI, Kacabdin Lubuk Keliat, M Junaidi AmaPd kepada "Agung Post" di kediamannya mengatakan, pihaknya menyambut baik gebrakan spektakuler Pemkab OI, dan selaku Kacabdin dirinya telah memberitahukan kepada para Kepala Sekolah dalam jajarannya. Bahkan bahkan di SDN Ulak Kembahang Kecamatan Lubukkeliat, telah merealisasikan sekolah madrasah tersebut. Hal ini merupakan bukti antusiasme masyarakat akan gebrakan tersebut, dan yang pasti mengurangi jam bermain anak-anak sepulang sekolah formal, diharapkan akan dapat menghindarkan generasi muda dari dampak negatif pergaulan bebas di samping pengaruh lingkungan sekitar.
Hal senada di ungkapkan Kacabdin Rambangkuang, Gunadi AmaPd, "Aplus terhadap "manuver" Pemkab OI, dalam membina moral tunas bangsa sebagai generasi penerus, khususnya di Kab OI ini, guna segera mewujudan cita-cita OI Kota Santri", jika kegiatan (Diniyah) tersebut tahun ajaran baru telah terealisasi merata di seluruh SD tersebar di Kab OI. Maka kabupaten OI menjadi penggagas dan penerap perdana di provinsi ini, dan manuver ini merupakaan tindakan yang sangat tepat, positif, serta menghindari dari generasi yang hilang jati diri (Lost Generation), Ungkap Gunadi antusias. (and).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk memberikan komentar. pada profile pilih anymous